TEMPO.CO, Jakarta - Pemain sepak bola asal Jerman, Mesut Ozil, hadir di Jakarta sejak Selasa, 26 Mei 2022. Kedatangannya dalam rangka kolaborasi dengan Concave Indonesia, sebuah perusahaan yang mengembangkan produk-produk olahraga.
Selama dua hari di Indonesia, mantan pemain Real Madrid itu berkunjung ke Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan bertemu Menteri Sandiaga Uno. Ozil juga meluangkan waktu bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Stadion Gelora Bung Karno.
Ozil senang bisa datang ke Indonesia. "Kami sedang mengerjakan proyek bersama (dengan Concave). Saya juga tahu banyak penggemar olahraga di sini jadi memutuskan datang ke indonesia," kata dia, yang merupakan Creative Director Concave Asia.
Tempo berkesempatan mewawancarai pemain yang membantu Timnas Jerman menjuarai Piala Dunia 2014 ini. Berikut petikan wawancara lengkapnya:
Tempo: Apa alasan Anda datang ke Indonesia?
Mesut Ozil: Saya ada kerja sama dengan Concave. Kami sedang mengerjakan proyek bersama. Selain itu, saya mengetahui kalau di sini banyak sekali penggemar olahraga, jadi saya memutuskan datang ke Indonesia.
Ini kunjungan pertama Anda ke Indonesia?
Ini pertama kali saya ke Jakarta dan merasa menyenangkan sekali. Orang-orangnya sangat ramah dan makanannya juga beragam. Saya suka dengan makanan pedas di sini. Saya juga senang berada di jakarta dan bertemu dengan orang-orang untuk mengenal budaya di sini.
Wawancara Tempo dengan Mesut Ozil di Jakarta, Rabu, 25 Mei 2022. (Tempo/Aditya Satria)
Mengapa Anda ingin berkolaborasi dengan Concave?
Idenya utamanya ialah untuk membangun sebuah proyek bersama. Saya senang dengan hasil kerja sama dengan Concave dan kami juga tengah menantikan hasilnya di sini.
Siapa sosok yang paling berpengaruh dalam hidup dan karier Anda?
Pertama adalah keluarga, terutama ibu saya. Ia adalah orang yang paling berpengaruh dalam hidup dan karir saya. Dia selalu percaya dengan saya dan bisa menunjukkan jalan yang terbaik, tidak hanya sebagai pemain sepak bola, tapi juga sebagai manusia.
Dalam urusan sepak bola saya mengagumi Zinedine Zidane. Saat masih menjadi pesepak bola remaja, saya selalu melihat penampilannya. Dia begitu elegan di lapangan dan tahu ke mana harus berlari dan membawa bola. Sebagai pemain muda saya banyak melihat ke Zidane.